Berita Terkini

Asah Kreativitas Tingkatkan Kualitas Pendidikan Demokrasi

KETAPANG – Kreativitas dan inovasi memanfaatkan kearifan lokal dalam meningkatkan kualitas pendidikan demokrasi perlu dikembangkan. Hal ini dikatakan Anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Barat, Misrawi, Kamis (21/7) kemarin.

“Budaya seperti syair gulung ini merupakan salah satu wadah dalam menyampaikan pendidikan demokrasi. Tentu masih banyak lagi kearifan lokal lain yang bisa dijadikan wadah dalam meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemilu,” katanya dalam menyampaikan sambutan Ketua KPU RI saat meresmikan Rumah Pintar Pemilu KPU Kabupaten Ketapang.

Menurutnya, KPU Provinsi Kalimantan Barat diberikan kepercayaan dalam membangun rumah pintar pemilu. Sebutnya, sedangkan kabupaten yang ditunjuk untuk melaksanakan program ini adalah Melawi dan Ketapang

“Program pendidikan pemilih dalam mewujudkan demokrasi berkualitas ini tidak semua daerah melaksanakan. Karena dari 33 provinsi hanya ada delapan provinsi, serta 19 kabupaten/kota dari hampir 500,” papar Misrawi.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ketapang Ronny Irawan mengucapkan terima kasih kepada KPU Pusat yang telah memberikan kepercayaan untuk membangun rumah pintar pemilu ini. Ia mengatakan apa yang dibuat ini dalam mewujudkan kualitas demokrasi.

“Kami berharap masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa sebagai pemilih dapat datang ke rumah pintar pemilu ini. Tentunya, pulang dari tempat ini mereka memahami dan dapat informasi pemilu, sehingga dalam menentukan pilihan pada Pemilu mendatang berdasarkan hati nurani serta informasi,” ungkapnya.

Ronny mengemukakan sarana rumah pintar Pemilu ini memberikan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan inspirasi tentang pentingnya demokrasi. Dikatakannya, rumah pintar Pemilu ini dibangun dengan tujuan untuk memberikan pendidikan pemilih.

“Kamu membangun melalui pemanfaatan ruangan untuk melakukan aktifitas pendidikan pemilih.Pendidikan pemilih akan memperkuat demokrasi dan pemilu yang berkualitas,  meningkatkan kualitas partisipasi pemilih, membantu penyelenggara Pemilu,  melaksanakan Pemilu dengan baik dan memperkuat sistem demokrasi,” papar Ronny.

Menurutnya, membangun sebuah demokrasi butuh waktu panjang serta sarana dan prasarana yang memadai pula. Sebutnya, cara mengedukasi masyarakat akan pentingnya pemilu dan demokrasi yakni dengan memperkenalkan nilai-nilai dasar pemilu dan demokrasimeningkatkan pemahaman pentingnya demokrasimenanamkan kesadaran nilai-nilai berdemokrasi. Lanjut dia, menjadi wadah silaturahim komunitas peduli pemilu dan penggiat demokrasi.

“Esensi  didirikannya Rumah Pintar Pemilu ini untuk meningkatkan partisipasi pemilih, baik secara kualitas maupun kuantitas dalam proses penyelenggaraan pemilu  dan menjadi pusat informasi kepemiluan bagi seluruh masyarakat. Terkait dengan pusat informasi kepemiluan ini, oleh karenanya program Rumah Pintar  Pemilu ini juga terintegrasi dengan Pusat  Pelayanan Informasi Publik KPU Kabupaten Ketapang yang juga telah  terbentuk,” jelasnya. 

Anggota KPU Kabupaten Ketapang Alkap Pasti menjelaskan program ini sebenarnya telah dimulai pada tahun lalu  dengan  menggelar berbagai kegiatan, dan pada tahun ini akan terus dikembangkan. Sebut dia, konsep pengembangannya akan disesuaikan dengan ruangan yang ada di Kantor KPU Ketapang.

“Kami menata ruangan seperti suasana ruang pameran, ruang simulasi maupun ruang diskusi. Ruang pameran/display merupakan salah satu aktivitas dari Rumah Pintar Pemilu yang menyediakan berbagai macam informasi mengenai pelaksanaan Pemilu, ruang ini menampilkan bahan/alat peraga Pemilu, seperti :  maket, papan informasi dinding  yang menampilkan bahan/alat peraga Pemilu. Ruang simulasi  berisi alat-alat peraga yang dipergunakan dalam simulasi seperti simulasi pemungutan dan penghitungan suara,” paparnya.

Alkap mengatakan sedangkan ruang diskusi akan dirancang untuk melakukan audiensi atau pertemuanworkshopseminarFGD tentang Pemilu dan Demokrasi.Dikatakannya, dengan konsep ini, KPU dapat mengundang/memfasilitasi para penggiat pemilu atau kelompok peduli pemilu/masyarakat umum dari berbagai kalangan. “Sehingga akan melahirkan banyak idegagasan atau masukan/evaluasi untuk perbaikan proses pemilu dan demokrasi.”

 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 521 kali