Berita Terkini

Pendidikan Demokrasi SMAN 1 MHU

KETAPANG - Upaya meningkatkan partispasi pemilih, Komisi Pemilihan Umum Ketapang memberikan pendidikan demokrasi kepada siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Matan Hilir Utara. Kegiatan yang dilaksanakan, Selasa (26/9), diikuti sekitar 30 pelajar didampingi para guru di sekolah tersebut.

Anggota KPU Ketapang Alkap Pasti, kemarin, mengatakan penanaman nilai-nilai demokrasi kepada para siswa ini merupakan bagian dari program pendidikan pemilih. Dikatakannya, program ini merupakan salah satu kegiatan dari rumah pintar pemilu yang bertujuan untuk memberikan pendidikan demokrasi yang jelas dan terarah kepada siswa-siswi  tentang bagaimana cara berdemokrasi dengan baik dan berintegritas.

“Beberapa hal yang menjadi output dari program yang dilakukan. Adapun harapan dari kegiatan ini yakni menumbuhkan kesadaran berdemokrasi sejak dini, memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara secara baik  dan secara bijak mampu menentukan sikap dan aktivitas mereka sebagai pemilih pemula,” katanya.

Menurutnya, kelas Pemilu ini merupakan salah satu aktivitas pendidikan pemilih dan proses pembelajaran untuk memahami demokrasi. Alkap mengemukakan apalagi saat ini telah memasuki tahapan Pilkada Gubernur 2018 dan Pemilu 2019.

“Penyampaian informasi sejak dini maupun pendidikan demokrasi kepada pemilih pemula diharapkan partisipasi masyarakat tinggi dan kualitas Pemilu akan semakin baik. Apalagi ilmu yang diperoleh di sekolah melalui pendidikan kewarganegaraan dapat disandingkan dengan pendidikan demokrasi yang diberikan KPU,” paparnya.

Alkap mengemukakan menciptakan pemilih cerdas dan memperkuat demokrasi, kegiatan ini akan terus dilakukan untuk menyasar para pelajar. Pria murah senyum ini mengatakana pelajar sebagai pemilih pemula selalu menjadi objek politik.

“Mereka hanya dilirik untuk hitungan perolehan suara saja, hal ini tentu mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pendidikan politik. Salah satu fakta yang masih ditemui, masih didapatinya  pemilih yang sekedar  menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu maupun Pilkada  tanpa diikuti kesadaran dan kepahaman tentang esensi Pemilu. Oleh karena itu KPU secara hierarki sebagai penyelenggara Pemilu/Pilkada menginginkan agar pelajar juga menjadi subjek pendidikan politik itu sendiri,” terang  Alkap. (*)

 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 391 kali